Pages

Rabu, 25 Desember 2013

Pandangan Hidup Islam (Islamic Worldview)

  
Di sini yang pertama-tama akan dijelaskan secara umum adalah pengertian pandangan hidup secara umum.
a) Pengertian umum
Cara manusia memandang dan mensikapi apa yang terdapat dalam alam semesta bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya. Luasnya spektrum pandangan manusia tergantung kepada faktor dominan yang mempengaruhinya. Cara pandang yang bersumber pada kebudayaan memiliki spektrum yang terbatas pada bidang-bidang tertentu dalam kebudayaan itu. Cara pandang yang berasal dari agama dan kepercayaan akan mencakup bidang-bidang yang menjadi bagian konsep kepercayaan agama itu. Ada yang hanya terbatas pada kesini-kinian, ada yang terbatas pada dunia fisik, ada pula yang menjangkau dunia metafisika atau alam diluar kehidupan dunia. Terma yang dipakai secara umum untuk cara pandang ini dalam bahasa Inggeris adalah worldview (pandangan hidup) atau dalam bahasa Jerman adalah weltanschauung (filsafat hidup) atau weltansicht (pandangan dunia).
Sebenarnya isitlah umum dari worldview hanya terbatas pada pengertian ideologis, sekuler, kepercayaan animistis, atau seperangkat doktrin-doktrin teologis dalam kaitannya dengan visi keduniaan. Artinya worldview dipakai untuk menggambarkan dan membedakan hakekat sesuatu agama, peradaban atau kepercayaan. Terkadang ia juga digunakan sebagai metode pendekatan ilmu perbandingan agama.Namun terdapat agama dan peradaban yang memiliki spectrum pandangan yang lebih luas dari sekedar visi keduniaan maka makna pandangan hidup diperluas. Karena dalam kosa kata bahasa Inggeris tidak terdapat istilah yang tepat untuk mengekspresikan visi yang lebih luas dari sekedar realitas keduniaan selain dari kata-kata worldview, maka cendekiawan Muslim mengambil kata-kata worldview (untuk ekspressi bahasa Inggeris) untuk makna pandangan hidup yang spektrumnya menjangkau realitas keduniaan dan keakheratan dengan menambah kata sifat Islam. Namun dalam bahasa Islam para ulama mengekspresikan konsep ini dengan istilah yang khas yang berbeda antara satu dengan yang lain. Seperti yang akan dijelaskan nanti terdapat perbedaan penekanan antara Sayyid Qutb, Shaykh Atif al-Zayn, al-Maududi, Syed Naquib al-Attas.
Karena pandangan hidup adalah suatu konsep yang dapat digunakan untuk menggambarkan cara pandang manusia secara umum tanpa melihat bangsa atau agama maka beberapa definisi tentang worldview yang juga menggambarkan luas dan sempitnya spektrumnya dapat dikemukanan disini:
Menurut Ninian Smart worldview adalah kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang befungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral” Hampir serupa dengan Smart, Thomas F Wall mengemukakan bahwa worldview adalah sistim kepercayaan asas yang integral tentang hakekat diri kita, realitas, dan tentang makna eksistensi (An integrated system of basic beliefs about the nature of yourself, reality, and the meaning of existence).
Lebih luas dari kedua definisi diatas Prof.Alparslan mengartikan worldview sebagai asas bagi setiap perilaku manusia, termasuk aktifitas-aktifitas ilmiyah dan teknologi. Setiap aktifitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan hidupnya, dan dalam pengertian itu maka aktifitas manusia dapat direduksi menjadi pandangan hidup. (the foundation of all human conduct, including scientific and technological activities. Every human activity is ultimately traceable to its worldview, and as such it is reducible to that worldview.
Ada tiga poin penting dari definisi diatas, yaitu bahwa worldview adalah motor bagi perubahan sosial, asas bagi pemahaman realitas dan asas bagi aktifitas ilmiah. Dalam konteks sains, hakekat worldview dapat dikaitkan dengan konsep “perubahan paradigma” (Paradigm Shift) Thomas S Kuhn yang oleh Edwin Hung juga dianggap sebagai weltanschauung Revolution. Sebab paradigma menyediakan konsep nilai, standar-standar dan metodologi-metodologi, atau ringkasnya merupakan worldview dan framework konseptual yang diperlukan untuk kajian sains. Namun dari definisi diatas setidaknya kita dapat memahami bahwa worldview adalah identitas untuk membedakan antara suatu peradaban dengan yang lain. Bahkan dari dua definisi terakhir menunjukkan bahwa worldview melibatkan aktifitas epistemologis manusia, sebab ia merupakan faktor penting dalam aktifitis penalaran manusia.
Ketiga definisi diatas berlaku bagi peradaban atau agama secara umum. Namun definisi untuk Islam mempunyai nilai tambah karena sumbernya dan spektrumnya yang luas dan menyeluruh. Sebagai contoh akan disampaikan definisi worldview Islam oleh beberapa tokoh ulama kontemporer.
b) Pengertian dalam Islam
Dalam tradisi Islam klasik terma khusus untuk pengertian worldview belum diketahui, meski tidak berarti Islam tidak memiliki worldview. Para ulama abad 20 menggunakan terma khusus untuk pengertian worldview ini, meskipun berbeda antara satu dengan yang lain. Maulana al-Mawdudi mengistilahkannya dengan Islami nazariat (Islamic Vision), Sayyid Qutb menggunakan istilah al-Tasawwur al-Islamy (Islamic Vision), Mohammad Ashif al-Zayn menyebutnya al-Mabda’ al-Islamy (Islamic Principle), Prof. Syed Naquib al-Attas menamakannya Ru’yatul Islam lil wujud (Islamic Worldview). Meskipun istilah yang dipakai berbeda-beda pada umumnya para ulama tersebut sepakat bahwa Islam mempunyai cara pandangnya sendiri terhadap segala sesuatu. Penggunaan kata sifat Islam menunjukkan bahwa istilah ini sejatinya adalah netral. Artinya agama dan peradaban lain juga mempunyai Worldview, Vision atau Mabda’, sehingga al-Mabda’ juga dapat dipakai untuk cara pandang komunis al-Mabda’ al-Shuyu’i, Western worldview, Christian worldview, Hindu worldview dll. Maka dari itu ketika kata sifat Islam diletakkan didepan kata worldview, Vision atau Mabda’ maka makna etimologis dan terminologis menjadi berubah. Penjelasan dari istilah menunjukkan akan hal itu:
Manurut al-Mauwdudi, yang dimaksud Islami Nazariyat (worldview) adalah pandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan Tuhan (shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia. Sebab shahadah adalah pernyataan moral yang mendorong manusia untuk melaksanakannya dalam kehidupannya secara menyeluruh.
Shaykh Atif al-Zayn mengartikan mabda’ sebagai aqidah fikriyyah (kepercayaan yang rasional) yang berdasarkan pada akal. Sebab setiap Muslim wajib beriman kepada hakekat wujud Allah, kenabian Muhammad saw, dan kepada al-Qur’an dengan akal. Iman kepada hal-hal yang ghaib itu berdasarkan cara penginderaan yang diteguhkan oleh akal sehingga tidak dapat dipungkiri lagi. Iman kepada Islam sebagai Din yang diturunkan melalu Nabi Muhammad saw untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dengan dirinya dan lainnya.
Sayyid Qutb mengartikan al-tasawwur al-Islami, sebagai akumulasi dari keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim, yang memberi gambaran khusus tentang wujud dan apa-apa yang terdapat dibalik itu.
Bagi Naquib al-Attas worldview Islam adalah pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan yang menjelaskan hakekat wujud; oleh karena apa yang dipancarkan Islam adalah wujud yang total maka worldview Islam berarti pandangan Islam tentang wujud (ru’yaat al-Islam lil-wujud).
Pandangan-pandangan diatas telah cukup baik menggambarkan karakter Islam sebagai suatu pandangan hidup yang membedakannya dengan pandangan hidup lain. Namun, jika kita kaji keseluruhan pemikiran dibalik definisi para ulama tersebut kita dapat beberapa orientasi yang berbeda. Al-Maududi lebih mengarahkan kepada kekuasaan Tuhan yang mewarnai segala aktifitas kehidupan manusia, yang berimplikasi politik. Shaykh Atif al-Zayn dan Sayyid Qutb lebih cenderung mamahaminya sebagai seperangkat doktrin kepercayaan yang rasional yang implikasnya adalah ideologi. Naquib al-Attas lebih cenderung kepada makna metafisis dan epistemologis.

http://hamidfahmy.com/pandangan-hidup-islam-islamic-worldview/

TENTANG ANAK INDIGO



Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Akhir-akhir ini kita sering dikejutkan oleh anak yang memiliki pola pikir berbeda dengan anak seusianya. Daya nalar mereka cenderung dewasa, padahal usianya belum mencapai belasan. Nah, anak-anak ini bisa saja merupakan anak indigo. Lho, apa itu anak indigo?
Istilah indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila. Warna ini merupakan kombinasi warna biru dengan ungu. Warna-warna tersebut diidentifikasi lewat cakra di tubuh. Letak indigo ada di kening, persisnya antara cakra leher yang berwarna biru dengan cakra puncak kepala yang berwarna ungu. Istilah “anak indigo” atau indigo children juga merupakan istilah baru yang ditemukan konselor terkemuka di AS, Nancy Ann Tappe.
Pada pertengahan tahun 1970-an, Nancy meneliti warna aura manusia dan memetakan artinya untuk menandai kepribadiannya. Tahun 1982 ia menulis buku Understanding Your Life Through Color. Penelitian lanjutan untuk mengelompokkan pola dasar perangai manusia melalui warna aura, mendapat dukungan psikiater Dr. McGreggor di San Diego University. Dalam klasifikasi yang baru itu Nancy membahas warna nila yang muncul kuat pada hampir 80 persen aura anak-anak yang lahir setelah 1980. Warna itu bisa dilihat dengan Foto Kirlian atau dengan alat generasi baru sejenis seperti Video Aura.
Anak indigo memiliki roh yang sudah tua (old soul) sehingga dalam keseharian, tidak jarang memperlihatkan sifat orang dewasa atau tua. Tidak heran jika mereka kedapatan sangat bijak yang kadang berbicara seperti orang tua dengan hikmat luar biasa yang tidak mungkin diucapkan oleh bocah seusianya. Bahkan orang tuanya sekalipun bisa saja kalah bijak dengan anak indigo ini.
Para psikolog yang mendalami masalah indigo percaya bahwa proses reinkarnasi benar-benar ada. Proses reinkarnasi adalah proses terlahir kembali. Menurut mereka, anak-anak indigo ini adalah adalah roh yang telah berkali-kali mengalami proses tersebut. Lewat proses inkarnasi yang berulang-ulang inilah roh-roh mereka belajar dan mengalami penuaan jiwa.Tidak heran jika kemudian anak-anak dengan old soul ini sanggup melihat masa lalunya sendiri atau orang lain. Dr. Tb. Erwin Kusuma, SpKJ, psikiater anak dengan pendalaman di bidang kesehatan mental spiritual yang juga indigo mencontohkan, seorang anak indigo yang melihat masa lalunya sebagai orang Amerika yang dahulu meninggal karena pesawatnya jatuh, ataupun adapula anak yang berkata, “Nenek kan dulu adik saya!”
Anak-anak ini memiliki kesadaran yang lebih tinggi daripada kebanyakan orang, mengenai siapa diri mereka dan tujuan hidup mereka. Seringkali anak indigo diperlakukan seperti anak kecil dan tak mau mengikuti tata cara maupun prosedur yang ada.

Anak indigo yang memiliki kemampuan indra keenam/sixth sense dapat menembus ruang dan waktu. Kemampuan menembus ruang artinya dalam waktu yang bersamaan, mereka dapat mengetahui apa yang terjadi di tempat lain padahal mereka tidak berada di tempat tersebut. Sedangkan kemampuan menembus waktu artinya mereka dapat mengetahui apa yang akan terjadi atau yang sudah terjadi, namun tidak bisa dipersepsi oleh indra biasa.
Dengan asumsi tersebut, menurut Erwin, anak indigo bisa ditandai cerdas dan kreatif, karena dia sudah melalui cakra leher yang berwarna biru. Dalam kondisi sudah melewati biru, maka dia masuk dalam kategori indigo, baik secara mental maupun spiritual. Apabila difoto aura, seakan-akan tampak memakai serban dengan warna biru. “Hanya saja, saat ia lahir, jasmaninya kecil, tidak sematang mental dan spiritualnya," Erwin menambahkan.
Ciri-ciri lain yang mudah dikenali adalah punya kemampuan spiritual tinggi. Anak indigo kebanyakan bisa melihat makhluk atau materi-materi halus yang tidak tertangkap oleh indra penglihatan biasa. Kemampuan spiritual semacam itu masuk dalam wilayah ESP (extra-sensory perception) alias indra keenam.
Fenomena lahirnya anak-anak berkemampuan lebih ini sebenarnya sudah sejak lama ada. Sebastian Bach, Albert Einstein, dan Thomas Alfa Edison bisa dikategorikan sebagai anak indigo. Musik yang diciptakan Bach dapat disebut sebagai tipe musik anak indigo. Ia menciptakan musik sambil melamun, sama seperti Einstein yang mendapat rumus saat sedang bengong. Sedangkan, Thomas Edison dikategorikan indigo oleh karena rasa ingin tahunya yang besar dan selalu bertanya-tanya ataupun selalu berusaha mencari jawaban-jawaban dari segala pertanyaan yang muncul di benaknya.
Mistikus Amerika Edgar Cayce (1877 – 1945), yang mampu melihat aura orang lain, mengatakan bahwa kelompok-kelompok individu yang luar biasa dan amat mengagumkan akan mulai turun berinkarnasi ke Bumi selambat-lambatnya pada abad ke-20 dan seterusnya. Ia mengatakan bahwa mereka akan datang dengan sebutan Anak-Anak Indigo.
Munculnya anak-anak ini tidak lepas dari pengaruh perubahan getaran bumi. Pada tahun 1970 sampai 1980-an, resonansi bumi sekitar 7,83 Hz. Di tahun 2000 menjadi 8,5-9 Hz, sedangkan di tahun 2004 sudah mencapai 13,5 Hz. Secara metafisik, getaran bumi yang semakin cepat akan menimbulkan satu fase, yang menyebabkan terjadinya kenaikan tingkat ke dimensi yang lebih tinggi. Secara teoretis, getaran bumi yang semakin cepat akan membuat bumi semakin panas dan suhu ikut meningkat. Kenaikan ini juga mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan, sehingga membutuhkan orang tertentu untuk menyeimbangkannya.
Sebuah penelitian di Rusia menunjukan bahwa sekitar 95 persen anak-anak yang lahir sejak 1994 tergolong “anak indigo”. Hal itu bisa dibuktikan melalui lingkaran cahaya biru di sekeliling tubuh mereka. Fungsi organ dalam anak-anak ini juga telah mengalami perubahan yakni sistem kekebalan tubuh mereka lebih kuat beberapa kali lipat dibanding orang pada umumnya, kebal terhadap penyakit, bahkan dapat melawan penyakit AIDS, dan DNA mereka juga tidak sama. Para ilmuwan menduga, bahwa mungkin dikarenakan variasi gen, ribuan warga di bumi sudah bukan tergolong “manusia lama” lagi, sebuah spesies manusia yang baru sedang lahir, meskipun perkembangan proses ini lamban namun diyakini benar-benar sedang muncul.
Kelahiran anak-anak berbakat inilah yang akan membantu getaran bumi berjalan lebih mulus. Kelahiran mereka ditujukan untuk mengubah tatanan dunia supaya menjadi lebih nyaman. Anak indigo datang ke dunia dengan berbagai misi. Cara yang diambil pun beraneka ragam. Bisa lewat kesenian, pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, bahkan menjadi paranormal. Anak indigo kebanyakan merupakan pendobrak suatu tatanan yang salah. Karena bertugas meluruskan ketidakbenaran itu, mereka umumnya lahir dengan tipe bijaksana.
Lalu, apakah kemampuan spiritual anak indigo bisa dipelajari? Khusus untuk kemampuan indra keenam mereka, Dr. Erwin memastikan bisa. Menurutnya manusia diciptakan dalam 3 bagian. Pertama diciptakan dalam bentuk roh yang menjadi dasar kehidupan manusia. Lalu roh ini dibuatkan solar body (tubuh matahari). Disebut tubuh matahari karena memang terbuat dari energi cahaya matahari. Tubuh matahari inilah yang sebut tubuh cahaya, tubuh eterik atau tubuh halus, karena tidak terlihat oleh mata biasa. Tubuh halus ini kemudian divisualkan dengan tubuh kasar manusia.
Dengan menggunakan kemampuan tubuh halus, manusia bisa memperoleh indera keenam. Dengan latihan khusus, anak biasa pun bisa memancarkan aura indigo. Disinilah kelebihan anak indigo. Mereka secara otomatis memancarkan aura indigo sejak lahir. Inti latihan kepekaan tubuh halus ini selalu bermuara pada relaksasi, mengistirahatkan tubuh kasar kita. Bisa dengan yoga, meditasi atau kegiatan sejenis lainnya. Dalam kegiatan ini sebenarnya kita berlatih untuk mengenal diri sendiri dan Sang Pencipta secara spiritual, tanpa terbelenggu oleh ritual tertentu. Namun anda jangan berharap kesaktian lebih dari latihan semacam ini karena kepekaan indera keenam seseorang tidak sama dengan orang lain. Ada yang peka sampai bisa melihat atau mendengar, ada yang bisa meraba atau berkomunikasi melalui tulisan. Pada anak kecil yang non indigo, sebenarnya mereka pun mempunyai kepekaan indera keenam. Namun kepekaan ini berkurang seiring dengan penggunaan otak kiri yang mulai intens, biasanya pada saat masuk sekolah.
Namun, terlepas dari beda pandang dalam menyikapi, dari pengalaman yang ada, anak indigo pada dasarnya punya cita-cita berbuat baik dalam menjalani kehidupan di masyarakat. Modalnya sudah di tangan: indra keenam, IQ-nya di atas rata-rata, dan bijaksana. Tinggal memolesnya saja. Dan, itulah yang kini tengah dilakukan oleh sekolah-sekolah barat untuk anak indigo yang sudah banyak bertebaran. Bagaimanapun, mereka adalah anak-anak yang masih dalam tahap berkembang. Terlebih lagi, emosi mereka belum seimbang yang tampak dari warna kepribadiannya yang masih berganti-ganti. Jadi, jangan sampai orangtua mendewa-dewakan anak indigo.

Menurut Jan Tobler dalam pengantar buku The Care and Feeding of Indigo Children ada 10 ciri anak indigo namun pada perkembanganya penulis menemukan 8 ciri baru yang cenderung mencolok penulis tambahkan pada no 11 – 18.


Ciri- cirinya adalah :
1.    Mereka datang ke dunia dengan rasa ingin berbagi;
2.    Mereka menghayati hak keberadaannya di dunia ini dan heran bila ada yang menolaknya;
3.    Dirinya bukanlah yang utama, seringkali menyampaikan "siapa jati dirinya" pada orang tuanya;
4.    Sulit menerima otoritas mutlak tanpa alasan;
5.    Tidak mau/sulit menunggu giliran;
6.    Mereka kecewa bila menghadapi ritual atau pelajaran dan hal-hal yang tidak memerlukan pemikiran yang kreatif;
7.    Seringkali mereka menemukan cara-cara yang lebih tepat, baik di sekolah maupun di rumah, sehingga menimbulkan kesan "non konformistis" terhadap sistem yang berlaku;
8.    Tampak seperti antisosial, terasing kecuali di lingkungannya. Sekolah seringkali menjadi amat sulit untuk mereka bersosialisasi;
9.    Tidak berespons terhadap aturan-aturan kaku (mis.: "tunggu sampai ayahmu pulang");
10.    Tidak malu untuk meminta apa yang dibutuhkannya. Banyak teori yang membahas masalah ini. Yang perlu diamati sesungguhnya apa yang terjadi pada anak indigo ini, seperti kemampuan indra keenam/sixth sense.
11.    IQ mereka Sangat Tinggi walau dalam prestasi akademik mereka biasa-biasa saja.
12.    Anak indigo cenderung melawan peraturan yang sudah ada karena mereka adalah era baru dalam dunia.
13.    Cenderung mereka selalu mendengarkan NURANI dari pada PEMIKIRANYA.
14.    Pemikiran mereka bukan pada umur mereka melainkan pemikiran Orang dewasa dan kadang lebih bijak dari orang-orang dewasa.
15.    Anak indigo yang sudah dalam taraf medium mereka lebih mengutamakan tugas mereka diturunkan didunia dan menyebarkan kasih sayang keseluruh mahluk.
16.    Kebanyakan dari anak indigo sewaktu kecil memiliki teman khayalan dari bangsa halus.
17.    Kelebihan menyeluruh kesegala bidang tanpa mereka menyadarinya.
18.    Kecintaan terhadap alam semesta sangatlah besar


·        

·         GENERASI INDIGO, TITISAN / REINKARNASI MASA LALU?
Dr.TB.ERWIN KUSUMA, SpKJ (K)
PSIKIATER ANAK.
Lahirnya generasi indigo bisa dikatakan sebagai fenomena alam. Sama seperti halnya hewan, manusia pun mengalami evolusi. Tubuh manusia memiliki tujuh cakra, yang tediri dari cakra dasar (merah), cakra perut (jingga), cakra uluhati(kuning),cakra dada (hijau), cakra leher (biru), cakra dahi (nila),cakra ubun (ungu). Energi yang terpancar adalah energi inframerahyang berasal dari alam, sehingga kasatmata.
Cakra ini berkembang seiring dengan keberadaan manusia di muka bumi. Pada awalnya cakra yang berkembang adalah cakra dasar, yang berkaitan dengan kehidupan nabati. Pada periode ini manusia menemukan api, untuk memasak, makan dan minum. Selanjutnya berkembang cakra perut, yaitu dimulainya kehidupan hewani, ditandai dengan penemuan alat gerak sperti roda, dan alat perang seperti tombak.
Saat ini perkembangan cakra erat kaitanya dengan kehidupan insani, yaitu perkembangan organ nalar. Pada periode sebelumnya organ penalaran ini bisa dikatakan tidak aktif. Cakra campuran leherberwarna biru dengan cakra dasar berwarna merah yang getarannyalebih tinggi satu oktaf, menghasilkanwarna biru gelap atau nila. Warna inilah yang disebut sebagai indigo.Generasi indigo ini banyak muncul menjelang era millenium alias tahun 2000-an.
Tidak mudah memang bila kita menyebut mereka sebagai reinkarnasi orang-orang yang pernah hidup di masa lalu. Namun, kenyataan, beberapa anak indigo memiliki kemampuan berbahasa ataupun kemampuan lain, yang belum pernah diajarkan siapapun sebelumnya.Manusia yang memiliki spiritualitas dan intelektualitas tinggi, setelah mati, lahir kembali dengan sosok yang baru, di antaranya dalam tubuh anak indigo ini, untuk tujuan mulia. Dari segi fisik, anak indigo tidak berbeda dengan anak-anak lain.Tapi, memiliki sifat berbeda dari anak-anak sebayanya. Karena telah melampaui generasi biru(nalar), biasanya mereka mendobrak tradisi yang tidak rasional.
Secara sederhana, misalnya mereka dapat memprotes, mengapa masuk kelas harus berbaris?Sebab, bagi mereka, tanpa berbarispun bisa masuk kelas dengan tertib. Atau, mengapa harus tidur jam 9 malam, kalau besok pagi mereka bisa bagun pagi dan tidak terlambat masuk sekolah.
Kecerdasan anak indigo memang berada diatas rata-rata, sehingga biasanya tidak mau bergaul dengan anak seusianya. Mereka dengan mudah menguasai suatu hal hanya dengan, mengamati tanpa diajarkan. Mereka dapat membaca perasaan, kemauan dan pikiran orang lain, dan lebih tertarik pada hal yang berkaitan dengan alam dan kemanusiaan.Nah, karena yang paling berkembangan adalah sisi spiritual, banyak anak indigo yang mampu menjadi pengajar meditasi, guru spiritual ataupun mengobati penyakit, di usia yang sangat belia.
Anak Indigo bukanlah anak yang sakit jiwa. Mereka sering disebut sebagai gifted child atau anak yang memiliki ‘bakat khusus’. Karena itu, agar anak indigo tetap ‘membumi’ dan seimbang. Perlu dukungan dan kasih sayang dari orang-orang disekitarnya. Sebab, jika tidak, mereka dapat mengalami ketakutan dan trauma tersendiri. Berikanlah pengertian yang bahwa mereka memang ‘ istimewa’. Perlakukan dengan penuh perhatian dan kasih sayang, agar mereka tetap merasa nyaman. Selain itu, mereka bisa berkembang sesuai dengan keberadaan mereka di dunia, antara lain dengan menolong sesama.

10 kemampuan anak indigo yaitu kemampuan bawaan sejak lahir di antaranya :



1. Telepati

Telepati adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra mata ketiga – cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita – yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.
Mata ketiga tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.
Setiap kali orang berpikir dan beremosi maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah menjadi sebuah gambaran.
Kemampuan membaca pikiran dan perasaan – menangkap gelombang – dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak jauh – mengirim gelombang – hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.

2. Klervoyans
Kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang tertutup.

3. Prekognision
Hal ini berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.
Prediksi diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.
Cara pertama dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.
Karena arah putaran spiral dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.
Namun di dalam dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.
Pada prakteknya mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu – gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang / saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.

4. Retrokognision
Berhubungan dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang dipergunakan.
Yang Umum dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.

5. Mediumship
Orang Indigo mempunyai kemampuan untuk menggunakan ruhnya dan ruh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan ruh untuk menggali informasi.
Ruh adalah gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan ruh). Ruh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh ruh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis (berasal dari Sang Sumber) dan sudah ada sebelumnya serta pengalaman yang bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh.
Melihat makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.

6. Psikometri
Bermakna kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengani objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.

7. Sugesti hipnosis
Orang Indigo yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para Rasul, Nabi, wali dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas hingga sekarang.

8. Analitik
Kecerdasan (IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.

9. Telekinetik
Telekinetik artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.

10.Komunikasi dengan Tuhan
Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.

10 kemampuan tidak umum ini tidak semuanya dimiliki oleh semua orang Indigo. Namun apabila terus dilatih semua kemampuan akan bisa dimiliki karena pada dasarnya hal itu sudah ada pada setiap Indigo. Untuk orang yang bukan Indigo kemampuan ini juga bisa diperoleh dengan latihan keras dan disiplin, namun seringkali hambatannya juga sangat besar.
Kemampuan-kemampuan tersebut tidak lantas membuat orang Indigo berbuat semaunya dan melakukan kejahatan terhadap makhluk lain. Ingatlah ungkapan berikut ini : “Kekuatan Yang Lebih Menuntut Tanggung Jawab Yang Lebih Pula


FIQIH MU’AMALAH


A.    Pengertian Fiqih Mu’amalah.
Pengertian fiqih mu’amalah tersusun atas dua kata, yaitu fiqih dan mu’amalah.Kata fiqih secara etimologis berakar pada kata kerja yaitu : فَقَهَ – يُفَقِهُ – فَقْهًا – اَىْ فَهْمَهُ yang artinya paham, mengerti, pintar dan kepintaran.[1]Menunjukkan kepada “maksud sesuatu” atau “ilmu pengetahuan”.Secara terminologis, fiqih adalah hukum-hukum syara’ yang bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dalil terperinci.[2] Sedang mu’amalah secara bahasa berasal dari kata : “aamala – yuaamilu – mu’amalatan”, yang artinya saling berbuat dan saling mengamalkan.[3]Sedangkan mu’amalah secara terminologi dapat diartikan sebagai aturan-aturan Allah  yang mengatur hubungan tentang manusia dengan manusia dalam usahanya untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik.[4]
Menurut pengertian di atas, fiqih mu’amalah dapat didefinisikan sebagai hukum syara’ yang bersifat amaliah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
B.     Pembagian Fiqih Mu’amalah.
Pembagian fiqih mu’amalah ini sangat berkaitan dengan pandangan fuqoha dalam mendefinisikan pengertian fiqih mu’amalah dalam arti luas atau arti sempit. Menurut Ibn ‘Abidin, fiqih mu’amalah dibagi menjadi lima bagian :[5]
1.      Mu’amalah Maliyah ( Hukum Kebendaan).
2.      Munakahat( Hukum Perkawinan).
3.      Muhasanat ( Hukum Acara).
4.      Amanat dan “Ariyah (Pinjaman).
5.      Tirkah( Harta Peninggalan).
Sedangkan Al-Fikri dalam kitabnya “Al-Mu’amalah al-Madiyah wa al-Adabiyah” menyatakan, bahwa mu’amalah dibagi menjadi dua bagian, sebagi berikut :[6]
1.      Al-Mu’amalah al-Madiyah, yaitu mu’amalah yang menkaji dari dimesi obyeknya.Sebagian ulama’ berpendapat bahwa mu’amalah al-madiyah adalah mu’amalah yang bersifat kebendaan, karena obyek fiqih mu’amalah meliputi benda yang halal, haram dan syubhat untuk diperjualbelikan; benda-benda yang membahayakan; dan benda-benda yang mendatangkan kemaslahatan bagi manusia.
Karena itu aktifitas bisnis seorang muslim tidak hanya berorientasi untuk mendapatkan keuntungan materiil semata, tetapi praktek bisnis tersebut harus dilandasi oleh nilai-nilai sakral agama,[7]dalam rangka untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
2.      Al-Mu’amalah al-Adabiyah, yaitu mu’amalah yang ditinjau dari cara tukar-menukar benda , yang bersumber dari panca indera manusia, yang unsur penegaknya adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban, misalnya jujur, hasud, dengki dan dendam.
Mu’amalah al-Adabiyah yang dimaksud adalah aturan-aturan Allah yang wajib diikuti berkaitan dengan aktifitas manusia dalam hidup bermasyarakat yang ditinjau dari segi subyeknya, yaitu manusia sebagai pelakunya.Adabiyah ini berkisar dalam keridhaan antara kedua belah pihak saat melakukan akad, sehingga tidak boleh terjadi unsur dusta, atau menipu di dalamnya.
C.    Ruang Lingkup Fiqh Mu’amalah.
Berdasarkan pembagian Fiqih Mu’amalah di atas, maka ruang lingkup Fiqih Mu’amalah terbagi menjadi dua, yaitu :
1.      Ruang lingkup Mu’amalah Adabiyah.
Ruang lingkup mu’amalah yang bersifat adabiyah adalah ijab dan qabul, saling meridhoi, tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak, hak dan kewajiban, kejujuran pedangan, penipuan, pemalsuan, penimbunan dan segala sesuatu yang terdapat kaitannya dengan pendistribusian harta dalam hidup bermasyarakat.
2.      Ruang lingkup Mu’amalahMadiyah.
Ruang lingkup pembahasan Mu’amalah Madiyah ialah masalah jual beli (al-bai’ wa al-tijarah), gadai (al-rahn), jaminan dan tanggungan (kafalah dan dhaman), perseroan atau perkongsian (al-syirkah), perseroan harta dan tenaga (al-mudharabah), sewa-menyewa (al-ijarah), pemberian hak guna pakai (al-a’riyah), barang titipan (al-wadhi’ah), barang temuan (al-luqathah), garapan tanah (al-muzara’ah), sewa menyewa tanah (al-mukhabarah), upah (ujrah al-‘amal), gugatan (syuf’ah), sayembara (al-ji’alah), pembagian kekayaan bersama (al-qismah), pemberian (al-hibbah), pembebasan (al-ibra), damai (as-sulhu), dan ditambah dengan permasalahan kontemporer (al-mungasirah) seperti masalah bunga bank, asuransi, kredit, dan lain-lain.[8]


Diberdayakan oleh Blogger.