MAKALAH KOMPONEN UTAMA JARINGAN KOMPUTER
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan
puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat
beliaulahpenulis dapat menyelesaikan makalah yang sangat sederhana ini dimana
makalah ini merupakan salah satu stugas yang diberikan oleh Bapak Muhammad Thoni, S.Kom dalam mengikuti
mata kuliah “Manajemen Jaringan Berbasis Windows”. Penulis menyadari bahwa apa
yang penulis sajikan dalam makalah ini belum mendekati sempurna, karena penulis
sadar akan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Muhammad Thoni, S.Kom, selaku
Dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini ini belum mendekati sempurna, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan sekali saran-saran dan kritikannya yang bersifat membangun dari
pembaca makalah ini, demi kesempurnaan makalah ini. Sebagai akhir kata, penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi pembaca
makalah ini.
Jombang , 09 Desember
2013
Penulis
(Muhammad Thoni)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pada tahun 1940-an
di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya
super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan
sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul
konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time
Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan.
Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host
komputer.
Selanjutnya konsep
ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses
ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel
untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host
komputer.
Selanjutnya
ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses
distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai
beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer
(Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah
berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area
Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian
besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan
raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
1.2. Tujuan
1.2.1. Membahas tentang komponen-komponen jaringan!
1.2.2. Menjelaskan fungsi komponen-komponen jaringan!
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Komponen-komponen jaringan
Untuk membangun
jaringan baik berbasis Microsoft Windows Server 2003, Windows 2000 Server
maupun Workgroup berbasis Windows XP atau Windiws Vista ada beberapa hal
penting dan merupakan kebutuhan wajib alias harus ada. Komponen-komponen yang
dimaksud adalah hardware untuk membangun jaringan itu sendiri. Yang dimaksud
hardware adalah perangkat keras yang meliputi beberapa komponen Komputer
Server, Komputer Client, NIC, HUB, Switch, Kabel, dan lain-lain.
2.2. Bagian-bagian Komponen Jaringan
2.2.1. Perangkat Keras
Untuk jaringan komputer atau LAN (Local Area
Network) sederhana mengandung beberapa komponen atau perangkat keras yang
sangat penting dan merupakan kebutuhan utamanya. Perangkat keras yang dimaksud
antara lain adalah:
Komputer yang akan digunakan sebagai Server
Beberapa komputer untuk workstation
NIC (Network Interface Card)
Wireless LAN
HUB atau Swicth yang mendukung F/O
Swicth Wireless
Kabel UTP
Kabel Telepon
Conector RJ45 dan RJ11
VDSL Converter
UPS jika diperlukan
Peralatan tersebut
merupakan kebutuhan standar dan harus ada untuk sebuah jaringan. Kemudian
apabila kita ingin meningkatkan jaringan komputer atau lebih besar lagi harus
ditambah beberapa hardware lain seperti:
Repeater
Bridge
Router
Gateway
2.2.2. NIC (Network Interface Card)
NIC adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa
papan elektronik yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap komputer yang
akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local
Area Network) saja bisa juga Workgroup.
Sesuai perkembangan
teknologi khususnya jaringan, saat ini banyak jenis dan merek kartu jaringan.
Namun demikian ada dua hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau
NIC ini, yaitu tipe kartu, jenis protocol.
a. Tipe NIC
Sesuai perkembangan komputer PC dan mainboardnya,
maka tipe slot atau expansion slot juga bermacam-macam, mulai ISA, PCI dan AGP.
Namun untuk kartu jaringan ini saya hanya menjelaskan 2 tipe saja, yaitu PCI
dan ISA
Pada saat membeli komputer khususnya komputer
rakitan, tidak semua slot terisi. Slot yang kosong ini dapat digunakan untuk
memasang beberapa kartu tambahan, seperti kartu suara, modem internal, dan
kartu jaringan.
Untuk membedakan slot ISA dan PCI mudah saja.
Jika casing komputer dibuka, di bagian belakang ada beberapa deretan slot. Slot
yang berwarna hitam umumnya ISA, slot yang berwarna putih adalah slot PCI, dan
slot yang berwarna coklat umumnya slot AGP.
b. Jenis Protokol NIC
Saat ini dikenal beberapa protokol untuk sebuah
kartu jaringan, di antaranya Ethernet dan Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan
ATM. Namun dalam buku ini dibatasi hanya menjelaskan dua protokol saja, yaitu
Ethernet dan Fast Ethernet.
Jenis Ethernet masih banyak digunakan walaupun
kecepatan transfer data yang didukungnya hanya sampai 10Mbps saja. Saat ini
perusahaan, instansi pemerintah dan juga Warnet-warnet sudah mulai menggunakan
jenis Fast Ethernet. Karena selain sudah mendukung kecepatan transfer data
sampai 100Mbps, harganya pun tidak jauh berbeda.
Selain itu ada juga kartu jaringan jenis combo.
Jenis ini mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi
sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Begitu juga dari
sudut pengkabelan jenis combo ini mendukung kabel jenis Coaxial dan UTP.
2.2.3. HUB atau Concentrator
Secara sederhana HUB bisa dikatakan suatu
perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa Node atau
titik sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star. Pada jaringan yang
umum dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer
Server. Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer client
atau workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu jaringan.
Jika akan dilakukan pengembangan HUB juga bisa
dihubungkan ke HUB berikutnya secara up-link. Ini terjadi apabila HUB yang
digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk server atau hub lain.
Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB tambahan.
Dari segi pengelolaan HUB yang saat ini beredar
di pasaran ada dua jenis, yaitu manageable HUB dan unmanageable HUB. Manageable
HUB adalah HUB yang bisa dikelola atau di-manage dengan software yang di
bawahnya. Sedangkan unmana-geable HUB cara pengelolaannya dilakukan secara
manual.
Perlu diketahui bahwa HUB hanya memungkinkan
pengguna atau user untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan HUB yang
membentuk jaringan disebut "Shared Ethernet." Pada jaringan seperti
itu, setiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth jaringan yang
ada. Umpamanya jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada
jaringan tersebut tersambung 20 unit komputer yang semuanya menggunakan sistem
operasi Windows 95/98, maka secara sederhana jika semua komputer yang terhubung
ke jaringan tersebut bersamaan mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa
digunakan oleh masing-masing user tersebut hanya 0.5 Mbps.
Pada jaringan yang menggunakan topologi bus,
ada juga perangkat sejenis yang mirip HUB namanya repeater (pengulang). Sesuai
namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu lintas data dari client
ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak antara client atau
workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini jaringan dan sinyal akan
semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis coaxial, jaringan akan
lebih cepat.
2.2.4. Bridge (jembatan)
Bridge adalah perangkat yang berfungsi
menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun
berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge memetakan alamat Ethernet
dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan
hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika
menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika
segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket
diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak agar
tidak menyebar keluar dari satu segmen.
2.2.5. Switch
Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN
switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang
digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch
cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket
datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen
tujuannya.
Sedangkan switch store-and-forward
merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan
menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk
memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk
mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan.
Dengan switch ada beberapa keuntungan karena
setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti
pada "shared network." Dengan demikian kecepatan transfer data lebih
tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling berhubungan
disebut "collapsed backbone."
Saat ini perusahaan umumnya memilih jaringan
Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100 Mbps untuk koneksi
ke server. Biasanya merka menggunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki
beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke komputer client dan 1 port 100 Mbps
untuk koneksi ke server atau komputer yang dianggap sebagai server.
2.2.6. VDSL
VDSL (Very high-bit-rate Digital Subscriber
Line port) merupakan suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai converter
dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila Anda akan
menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya kurang
lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti VDSL ini. Masalah
kecepatan transfer data tergantung merk VDSL yang digunakan. Bahkan untuk saat
ini mulai banyak beredar dipasaran jenis VDSL yang kecepatannya bisa diatur
sesuai keinginan (manageble).
Jaringan komputer khususnya LAN kini sudah
menjadi kebutuhan. Namun kadang-kadang yang menjadi kendala adalah ketika
jaringan harus menyebrang jalan, melintasi gedung, bahkan tidak sedikit merka
membangun LAN sendiri-sendiri, padahal masih dalam instansi atau perusahaan
yang sama. Sebenarnya teknologi untuk keperluan tersebut sudah sejak lama
diperkenalkan, seperti Wireless, Fiber Optic, VDSL, dan lain-lain. Namun
apabila menggunakan F/O biaya yang diperlukan tidak sedikit, begitu juga dengan
wireless. Dengan demikian salah satu alternatif untuk membangun LAN yang melibatkan
banyak gedung dengan biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL ini.
Seperti halnya F/O harus menggunakan sepasang
converter, Wireless juga harus sepasang, begitu juga dengan VDSL juga harus
sepasang. Satu dipasang di Swicth atau HUB yang berhubungan dengan Server dan
satunya lagi dipasang di Swicth atau HUB yang ada di Client atau di lokasi
lain.
Wireles ini
bermacam-macam merk dan jenisnya. Namun dalam buku ini tidak akan menjelaskan
merk dan jenis dari Wireless tersebut, yang pasti ada Wireless yang sudah
terpasang di komputer ada juga sebagai tambahan. Bahkan untuk komputer notebook
atau Laptop yang sudah memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah
ada Wirelessnya. Saat ini memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan
kebutuhan untuk jaringan komputer bergerak atau mobile.
Untuk memanfaatkan Wireless yang sudah ada di
komputer atau memasang sebagai kartu jaringan Anda harus memiliki HUB atau
Swicth yang ada fasilitas Wirelessnya. Hub, Swicth atau Router yang sudah
medukung fasilitas Wireless ini kini mulai banyak digunakan. Berikut ini contoh
Wireless yang mendukung berbagai fasiitas yang bisa digunakan untuk
berkomunikasi antara komputer yang memiliki NIC Wireless atau NIC biasa, serta
mendukung Wide Area Network.
2.2.7. Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan
switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu
lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router
pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logikal bukan fisikal.
2.2.8. Kabel untuk jaringan
Saat ini ada beberapa tipe dan jenis kabel yang
digunakan untuk suatu jaringan. Kabel UTP (unshielded twisted pair), coaxial,
dan fiber optik adalah yang populer dan banyak digunakan.
Kabel yang paling
umum dan mudah pemasangannya adalah kabel jenis Coaxial. Namun sesuai
perkembangan HUB atau Concentrator penggunaan kabel ini pun mulai berkembang
dan kabel UTP yang dipilih, karena selain harganya tidak terlalu mahal namun
kemampuannya bisa diandalkan. Kabel jenis lain yang sempat populer awal tahun
1990-an adalah kabel coaxial. Kabel jenis ini hampir sama seperti kabel antena
televisi. Kabel lain yang juga sangat populer adalah Fiber Optik (F/O).
a.
Twisted Pair Cable
(UTP)
b.
Kabel Twisted Pair Cable ini ada dua jenis
yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki
selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung
pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau
RJ-45.
Kabel Straight-through digunakan untuk
menghubungkan komputer ke HUB. Kabel Crossed digunakan untuk menghubungkan HUB
ke HUB (ada beberapa pengecualian: beberapa jenis HUB memiliki up-link port
yang telah dicross secara internal, yang mana memungkinkan Anda melakukan uplink
HUB dengan suatu straight cable sebagai gantinya). Pada suatu kabel
straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada satu ujung juga di kabel 1,
2, 3, dan 6 pada ujung lainnya. Pada suatu kabel crossed, urutan dari kabel
diubah dari ujung yang satu ke ujung lainnya: kabel 1 menjadi 3, dan 2 menjadi
6. Untuk menggambarkan urutan kabel mana yang nomor 1, pegang RJ-45 tip dengan
bagian tembaganya menghadap pada Anda sesuai gambar berikut.
b. Coaxial Cable
Media ini paling banyak digunakan sebagai media
LAN meskipun lebih mahal dan lebih sukar penggunaannya dibandingkan twisted
pair. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk
komunikasi broadband. Thick Coaxial biasanya digunakan untuk kabel backbone
pada jaringan instalasi Ethernet antar gedung. Dapat menjangkau jarak 500 m
bahkan 2500 m dengan menggunakan repeater.
c. Fiber Optic (F/O)
Jaringan yang menggunakan F/O ini memang sangat
jarang digunakan. Biasanya hanya perusahaan besar saja yang menggunakan
jaringan dengan media F/O. Karena harganya relatif mahal dan proses
pemasangannya lebih sulit.
Namun demikian, jaringan yang menggunakan F/O
ini dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan lagi. Kecepatan
pengiriman data dengan media F/O ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari
pengaruh lingkungan (noise).
d. Kabel Telepon
Beberapa tahun belakangan ini mulai banyak
digunakan kebel telepon untuk jaringan komputer (LAN). Kabel ini biasanya digunakan
untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Biasanya kabel yang digunakan untuk
menghubungkan antar gedung ini jenis yang cukup kuat dan dilengkapi dengan
kawat baja, sehingga kalau dibentang tidak patah.
Biasanya kabel telepon yang digunakan untuk
diluar gedung (out door) ini dilengkapi dengan 3 kawat, 2 kawat yang akan
digunakan seagai penghubung data dan satu kawat digunakan agar tidak putus
apabila kawat tersebut dibentang. Akan lebih baik jika ujung dari baja sebagai
penguat tersebut dihubungkan ke grounding agar apabila terjadi petir tidak akan
bermasalah. Jadi pada intinya hanya dua kawat yang ada dalam kabel tersebut
yang digunakan.
2.3. Piranti Lunak
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa piranti
lunak yang dimaksud adalah software termasuk sistem operasi yang digunakan
dalam membangun suatu jaringan, baik jaringan berbasis Windows (Workgroup atau
Client Server) maupun sistem operasi lain. Namun dalam buku ini saya membatasi
hanya menggunakan sistem operasi produk Microsoft, yaitu keluarga Microsoft
Windows.
2.3.1. Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan dalam buku ini
adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft Windows XP dan WIndows Vista
untuk Client.
2.3.1. Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan bebas. Seperti
untuk mengolah kata, mengolah angka, mengolah data, dan aplikasi grafik yang
diperlukan.
2.3.2. Program Internet Sharing
Agar semua komputer yang terkoneksi ke jaringan
LAN bisa berinternet seluruhnya kita bisa memanfaatkan fasilitas Internet
Sharing.
2.3.3.
Program Untuk Internet
Program yang dimaksud di sini adalah program
untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan dengan Internet.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Bagian –bagian komponen jaringan :
1. Perangkat tambahan untuk
meningkatkan jaringan antara lain :
2 NIC
adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya
ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu
jaringan
3 HUB
bisa dikatakan suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan
menghubungkan beberapa Node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada
topologi star.
4
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan
terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan
Fast Ethernet)
5
Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari
konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu
cut-through dan store-and-forward.
6 VDSL
(Very high-bit-rate Digital Subscriber Line port) merupakan suatu alat atau
piranti yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon
(RJ11).
7
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya,
router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data
8
Piranti lunak yang dimaksud adalah software termasuk sistem operasi yang
digunakan dalam membangun suatu jaringan, baik jaringan berbasis Windows
(Workgroup atau Client Server) maupun sistem operasi lain
3.2.
Saran
Dalam membuat sebuah jaringan hendaknya
kita lebih banyak lagi mempelajari tentang cara bagaimana membuat jaringan dan
memahami jenis kabel apa yang akn digunakan dan ada komponen-komponen apa saja
yang akan di gunakan dalam membentuk suatu jaringan.